Senin, 01 Juni 2015

Anemia

a. Pengertian Anemia Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kadar Hb normal pada remaja perempuan adalah 12 gr/dl. Remaja dikatakan anemia jika kadar Hb < 12 gr/dl (Proverawati & Asfuah, 2009). Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani & Haribowo, 2008). b. Tanda- tanda Anemia Menurut Proverawati & Asfuah (2009), tanda-tanda anemia pada remaja putri adalah: 1) Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5L) 2) Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang 3) Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat. Menurut Aulia (2012) tanda anemia pada remaja putri adalah: 1) Mudah lelah 2) Kulit pucat 3) Sering gemetar 4) Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5L) 5) Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang 6) Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, serta 7) Anemia yang parah (Hb < 6 gr/dl darah) dapat menyebabkan nyeri. c. Penyebab Anemia Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absopsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin ( vitamin B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem dalam molekul hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorpsi dab pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh dan vitamin E yang mempengaruhi membran sel darah merah (Almatsier, 2009). Salah satu penyebab kurangnya asupan zat besi adalah karena pola konsumsi masyarakat indonesia yang masih di dominasi sayuran sebagai sumber zat besi (non heme iron), sedangkan daging dan protein hewani lain (ayam dan ikan) yang diketahui sebagai sumber zat besi yang baik (heme iron), jarang dikonsumsi terutama oleh masyarakat di pedesaan sehingga hal ini menyebabkan rendahnya penggunaan dan penyerapan zat besi (Sediaoetama, 2003). Selain itu penyebab anemia defisiensi besi dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh yang meningkat, akibat mengidap penyakit kronis, kehilangan darah karena menstruasi dan infeksi parasit (cacing). Di Indonesia penyakit cacingan masih merupakan masalah yang besar untuk kasus anemia defisiensi besi karena diperkirakan cacing menghisap darah 2-100 cc per hari (Proverawati & Asfuah, 2009). Penyebab anemia menurut Tarwoto dkk (2010) adalah: 1) Pada umumnya masyarakat Indonesia termasuk remaja putri lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit dibandingkan dengan makanan hewani sehingga kebutuhan akan zat besi tidak terpenuhi. 2) Remaja putri biasanya ingin tampil langsing sehingga membatasi asupan makanan. 3) Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses (tinja) 4) Remja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat besi ± 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria.
READ MORE - Anemia

About This Blog

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP